Kakorlantas Polri: Secara Inklusif, Libatkan Kemendikbudriatek Bangun Budaya Keselamatan Berlalu Lintas

Kakorlantas mengatakan, pendidikan berlalu lintas ditanamkan sejak usia dini dapat menjadi titik sentral untuk membangun pondasi dasar kepribadian dan budaya keamanan dan keselamatan jalan. Untuk itu, pendidikan keselamatan berlalu lintas harus dilakukan secara inklusif dengan melibatkan antar sektor terkait, seperti Kemendikbudristek, Kemenhub dan Kepolisian.

“Program pengembangan pendidikan berlalu lintas dalam kegiatan penyusunan dan pengembangan kurikulum dan materi pendidikan berlalu lintas pada jenjang PAUD, pendidikan dasar, pendidikan menengah dalam Rencana Umum Nasional Keselamatan Lalu Lintas Angkutan Jalan (RUNKLAJ),” kata Firman dalam sambutannya.

“Pendidikan berlalu lintas yang ditanam pada anak-anak diharapkan yang pertama menumbuhkan sikap kepatuhan untuk menjadi warga negara yang taat hukum. Kedua mengajarkan rasa tanggung jawab empati terhadap orang lain sebagai sesama pengguna jalan. Ketiga memahami pentingnya keselamatan di jalan pada usiaanya sebagai jalan pada usianya baik sebagai pejalan kaki penumpang ataupun pesepeda. Keempat mampu mengambil tindakan segera seperti menghubungi pihak berwenang jika timbul keadaan darurat di jalan,” tuturnya.

Firman menyebut, meningkatnya risiko terjadinya kemacetan dan kecelakaan lalu lintas karena kendaraan yang semakin meningkat jumlahnya, jalannya semakin panjang, dan perilaku berkendaraan pengguna jalan yang juga semakin beragam dan pesatnya perkembangan teknologi.

Sebagai penunjang pendidikan berlalu lintas kepada anak-anak, Kakorlantas meminta untuk memanfaatkan taman lalu lintas yang telah tersedia di jajaran kepolisian.

“Mungkin ini bisa jadi wahana buat anak-anak kita yang bisa kita sinergikan pelaksanaannya. Saya kira juga akan lebih murah untuk yang sudah ada kita optimalkan,” ungkap Firman.

Sementara Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, pendidikan sadar lalu lintas usia sebagai landas pembangunan karakter keselamatan transportasi. Karena budaya lalu lintas terbilang belum maksimal. Menurutnya, lalu lintas bukan persoalan kecil, karena merupakan bentuk potret kedewasaan dan kemajuan suatu bangsa.

“Apabila kita bisa mempertontonkan bahwa budaya lalu lintas itu baik maka itulah potret kedewasaan atau kemampuan kita berbangsa,” ungkap Menhub.

“Program salud diharapkan menjadi gerakan nasional mewujudkan keselamatan transportasi jalan dan akan berdampak signifikan dengan langkah-langkah kecil dengan kebersamaan dengan konsisten ini bisa menjadi satu hal yang penting,” pungkasnya.

Leave A Reply

Your email address will not be published.