Lakukan ini Agar Terhindar Tabrakan Beruntun!

Catatan Bulletin Lantas.Info

Akhir-akhir ini pemberitaan media kerap diwarnai dengan peristiwa kecelakaan lalulintas (lakalantas) melibatkan sejumlah kendaraan. Lakalantas itu tentunya disebut dengan tabrakan beruntun yang acapkali menelan korban jiwa.

Tabrakan beruntung bisa terjadi kapan saja dan di mana saja dan mungkin akan melibatkan kita saat berkendara atau mengemudi. Tabrakan beruntun tak hanya terjadi di jalan tol, tapi juga di jalan biasa.

Agar kejadian seperti ini tak terulang, pengemudi dituntut lebih waspada dan selalu memperhatikan kendaraan di sekitar, terutama saat berkendara di jalur perkotaan.

Nah, Untuk menghindari tabrakan beruntun, lantas.info mengingatkan saat berjalan kita harus menjaga jarak aman. Untuk kecepatan di bawah 30 kpj, pastikan kita masih bisa melihat bemper belakang mobil di depan.

Kita tentunya faham, Tabrakan akibat tidak bisa menjaga jaga jarak aman, Misal saat melaju dalam kecepatan 40 kpj, maka jarak minimal yang harus dipenuhi adalah 20 meter, sementara jarak idealnya harus sekitar 40 meter,

Begitu juga bila kita berkendara pada kecepatan 60 kpj, jarak amannya sekitar 30 meter. Sedangkan jarak idealnya 60 meter.

Keselamatan dalam berlalulintas, khususnya untuk terhindar dari lakalantas tabrakan beruntung, kuncinya ada di pengemudi jangan sampai lengah dan selalu fokus. Karena satu detik saja lengah, apalagi kalau kecepatan tinggi, bisa kehilangan jarak dengan mobil di depan dan berujung tabrakan beruntun.

Berikut sejumlah cara dan tips yang bisa Anda lakukan demi menghindari tabrakan beruntun:

1. Jaga jarak

Menjaga jarak dengan kendaraan di depan merupakan hal penting. Untuk mudahnya, kita bisa memberi jarak tiga mobil dengan kendaraan di depan. Namun seiring meningkatnya kecepatan maka jaraknya harus semakin jauh.

Dengan menjaga jarak maka akan tersedia ‘ruang’ untuk menghindari jika terjadi hal atau manuver mendadak. Namun akan percuma jika sudah jaga jarak aman tapi pengemudi tak fokus atau konsentrasi.

2. Hindari bahu jalan

Beberapa kecelakaan beruntun yang terjadi di dalam tol tak sedikit disebabkan oleh penggunaan bahu jalan yang salah. Jika nekat melintasi bahu jalan untuk mendahului dan ada kendaraan lain yang berhenti maka tabrakan beruntun bisa sulit untuk terelakkan.

Maka ingat selalu akan fungsi bahu jalan di tol, gunakan hanya untuk keadaan darurat. Terlebih saat Anda tengah jalan beriringan, hindari bahu jalan.

3. Konsentrasi

Mengantuk, hilang fokus dan tidak konsentrasi merupakan cikal bakal malapetaka bagi pengemudi yang memaksa untuk terus berada di balik setir. Jika merasakan tiga kondisi tersebut sebaiknya segera istirahat dan tunda perjalanan Anda.

Bukan cuma kecelakaan beruntun, tiga kondisi di atas bisa jadi sangat berbahaya jika dialami pengemudi. Maka pastikan diri Anda selalu fokus dan konsentrasi selama mengemudi.

4. Rawat penunjang keselamatan

Wiper, kampas rem dan lampu-lampu wajib hukumnya selalu berada dalam kondisi terbaiknya saat menggunakan mobil. Sebab jika dan satu saja yang rusak maka tabrakan beruntun bisa terjadi.

Kampas rem yang tipis contohnya, jika ada kendaraan yang berhenti mendadak maka Anda sulit mendapat jarak pengereman yang aman jika kampas rem sudah tipis. Tabrakan beruntun sulit dihindari jika kondisinya demikian.

5. Tingkatkan kewaspadaan

Mengemudi adalah sebuah full time job. Selain konsentrasi, Anda juga perlu selalu waspada terhadap kondisi di luar mobil. Sebaiknya Anda perlu mengetahui gerak-gerik dan manuver yang akan dilakukan mobil di depan atau samping.

Dengan selalu waspada maka Anda bisa cepat mengambil keputusan dan tindakan untuk menghindari sejumlah manuver dadakan dari kendaraan di depan. Selain itu patuhilah selalu peraturan lalulintas.

Itulah sejumlah cara untuk menghindari diri Anda dari kejadian kecelakaan beruntun. Selain hal di atas, yang perlu dan penting untuk dilakukan adalah selalu menjaga kondisi mobil.

Semoga kita berkendara dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa. Tertib lalulintas Untuk Keselamatan!

Leave A Reply

Your email address will not be published.